Pelatihan USG Obstetri terbatas
dengan Metode Blended Learning di UOBK RSUD Syamrabu Bangkalan.
4 dokter umum, masing-masing 1 orang dari Puskesmas Konang,
Sepuluh, Tragah dan Sukolilo mengikuti On The Job Training (OJT) Batch V,
tentang pengoperasian alat USG (ultrasonografi) obstetri terbatas. Kegiatan ini
dilaksanakan di UOBK RSUD Syamrabu Bangkalan, pada hari Rabu, tanggal 27
September 2023.
Kegiatan ini sudah berlangsung sejak Batch I di tahun 2021 lalu.
Yang bertujuan untuk menekan jumlah kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB). Adapun
sasaran kegiatan ini adalah 1 orang dokter umum seluruh puskesmas di wilayah
kabupaten Bangkalan, dan dilaksanakan secara bertahap.
Direktur UOBK RSUD Syamrabu Bangkalan, dr. Farhat Suryaningrat,
Sp.KK didampingi Plt Kadinkes dan pejabat eselon 3 menyampaikan bahwa kegiatan ini didorong masih tingginya jumlah
kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB) yang menjadi sasaran pokok PRJMN (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2020 – 2025.
Peningkatan keterampilan USG obstetri terbatas dikalangan dokter
umum di puskesmas, diharapkan dapat berperan serta dalam peningkatan peran
fasilitas Kesehatan tingkat pertama (FKTP) dalam Upaya penurunan AKI dan AKB
sampai 80% disertai dengan system rujukan yang efektif.
OJT Batch V berupa pelatihan USG obstetri terbatas ini dilakukan
dengan metode Blended Learning, yaitu gabungan antara metode pembelajaran
Online dan Offline.
Teknisnya dokter umum diberikan pelatihan secara online,
pematerinya langsung dari Kemenkes, kemudian secara offline sekaligus
pendampingan langsung oleh dokter spesialis obgyn dan ginekologi. Dokter obgyn
dan ginekologi RSUD Syamrabu, dr. Ummu Hanik, Sp.OG bertindak sebagai mentor
dari kegiatan ini. Pada pelaksanaan metode offline juga melibatkan dokter spesialis
anak, dr. Mega Malynda, Sp.A., M.Ked.Klin dan dokter spesialis dalam, dr. Khoirotul
Ummah, Sp.Pd.
Dari sekian banyak dokter umum dari Puskesmas yang sudah
mendapat pelatihan metode Blended Learning ini tentunya mendapatkan tambahan
Knowledge (pengetahuan), Skill (keterampilan) dan Attitude (perilaku), dan
diharapkan berperan aktif dalam membantu mempercepat penurunan AKI dan AKB di
Indonesia secara umum dan Kabupaten Bangkalan secara khusus.
“Semoga dengan inovasi metode belajar USG obstetric terbatas
ini, semakin banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat dan tersentuh layanan
USG dalam persiapan persalinan.” pungkas dr. Farhat Suryaningrat, Sp.KK.