HATI HATI , ASPIRASI BENDA ASING (CORPUS ALIENUM ) , JARUM PENTOL
Aspirasi benda asing (corpus
alienum ) merupakan masalah global dan seringkali menyebabkan komplikasi yang
mengancam jiwa. Benda asing dapat berasal dari luar tubuh disebut benda asing
eksogen, seperti kacang-kacangan, tulang serta zat anorganik seperti paku,
jarum, peniti, batu dan lain-lain, maupun dalam tubuh, disebut benda asing endogen, seperti gigi
yang terlepas. Aspirasi benda asing
lebih sering terjadi pada anak-anak dibanding orang dewasa. Sekitar 75% sampai
85% aspirasi benda asing terjadi pada anak dibawah 15 tahun, yang lebih dari
dua pertiga kasus terjadi pada anak-anak usia dibawah tiga tahun . Benda asing dapat menimbulkan obstruksi
parsial ataupun total. Gejala meliputi batuk kronis, batuk darah, panas badan,
sesak napas, nyeri dada, perasaan tercekik, maupun mengi . Apabila diagnosa dan
penanganan terhadap aspirasi benda asing terlambat ditegakkan, komplikasi
seperti pneumonitis obstruksi, atelektasis, bronkiektasis dan abses paru dapat
terjadi. Pengetahuan tentang penegakan diagnosa, dan penatalaksanaan yang tepat
dapat membantu penderita dan mengurangi komplikasi diatas.
Di RSUD Syamrabu ,kasus aspirasi / tertelan benda
asing berupa jarum pentol merupakan kasus yang cukup sering terjadi . Sejak
2019 -2023 Dilaporkan ada 11 kasus
aspirasi jarum pentol ditemukan di RSUD Syamrabu . Tahun 2020-2021 tidak banyak
ditemukan karena RSUD banyak menangani pasien Covid . Sebagian besar jarum
pentol masuk ke paru paru , sebagian masuk ke saluran pencernakan /usus . Untuk
pengambilan atau ektraksi jarum pentol yang ada di Paru , RSUD sudah memiliki
alat Bronchoscopy , suatu fiber optic yang dilengkapi kamera sehingga bisa
melihat anatomy bagian dalam Paru . Sedangkan bila jarum pentol masuk ke
saluran esofagus sampai lambung , RSUD memiliki alat Endoscopy , suatu fiber
optic yang dilengkapi kamera untuk melihat anatomy bagian dalam esofagus dan
lambung. Beberapa kasus , ada jarum pentol yang sudah sampai ke usus bagian
bawah , dengan diet dan observasi yang ketat, dengan melakukan foto ronsen
setiap hari, ternyata bisa keluar bersama dengan feses/tinja.
Dari hasil anamnesis pasien ,
bagaimana jarum pentol bisa tertelan , sebagian besar karena pasien menggigit
jarum pentol saat memakai jilbab . Oleh karena itu untuk menghindari
tertelannya jarum pentol masyarakat dihimbau supaya tidak menggigit jarum
pentol saat memakai jilbab . Jarum pentol sebaiknya di ditancapkan di kain
saja.
Namun apabila masyarakat ada yang
mengalami kasus tertelan jarum pentol atau benda asing yang lain , RSUD
Syamrabu siap melayani dengan bronchoscopy maupun endoscopy dengan SDM dan Tim
yang kompeten.