preloader
Dokter

Waspadai Radang Sendi Pada Lansia

Hospital doctors examine patients so that

Radang Sendi, Penyebab Utama Nyeri Lutut pada Lansia

Oleh : dr. Agungf Tristyanto, Sp.OT

(Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Poli Orthopaedi RSUD Syamrabu Bangkalan)


Sering kita jumpai lansia yang mengalami keluhan nyeri pada lutut. Sebagian besar dari mereka umumnya bahkan tidak memiliki riwayat trauma ataupun cedera di persendian tersebut. Salah satu penyebab nyeri lutut yang sering dialami lansia adalah kondisi peradangan sendi atau sering kita sebut dengan osteoarthritis. Osteoartritis adalah bentuk radang sendi yang paling umum dan biasanya menyerang orang yang telah berusia lebih dari 50 tahun. Seiring bertambahnya usia, tulang rawan di permukaan sendi lutut akan mengalami kondisi aus atau tergerus sehingga mengakibatkan peradangan pada sendi.

Radang sendi lutut merupakan penyakit degeneratif yang ditandai dengan adanya peradangan kronis pada sendi karena kerusakan tulang rawan di bagian lutut. Pada lansia, radang sendi bisa menimbulkan nyeri yang bisa berkembang secara bertahap seiring waktu. Gejala radang sendi bisa diatasi, namun kerusakan pada sendi lutut umumnya bersifat progresif atau cenderung tidak dapat pulih dengan sempurna, bahkan beresiko untuk memburuk seiring bertambahnya usia.

Di Indonesia diperkirakan terdapat satu sampai dua juta jiwa lanjut usia yang menderita radang sendi lutut. Menurut Sumual, Danes & Lintong (2013) dalam penelitiannya, prevalensi radang sendi di Indonesia ditinjau dari usia yaitu pada usia 40 tahun terdapat 5%, untuk usia 40-60 tahun memiliki prosentase 30%, sedangkan 65% untuk usia lebih dari 61 tahun. Sedangkan untuk prevalensi ditinjau dari jenis kelamin, radang sendi lebih banyak terjadi pada wanita di bandingkan pria dengan presentase 25% untuk pria dan 75% untuk wanita (Mutiwara, Najirman & Afriwardi, 2016).

Pada radang sendi terjadi penipisan hingga mengelupasnya tulang rawan sendi sehingga pada saat terjadi penekanan atau gesekan pada permukaan sendi, sehingga terjadi nyeri dikarenakan adanya benturan antara tulang dengan tulang yang dapat mengiritasi ujung saraf pada permukaan sendi. Selain karena hilangnya elastisitas pada bantalan pelindung tulang yang bisa menyebabkan gesekan antar tulang, radang sendi lutut dapat disebabkan oleh faktor – faktor berikut ini :


- Obesitas yang menyebabkan tekanan berlebih pada sendi lutut karena menahan beban tubuh

- Memiliki riwayat penyakit radang sendi sebelumnya

- Pernah menjalani tindakan operasi pada tulang atau sendi lutut

- Memiliki penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis

- Melakukan kegiatan yang terus-menerus dan membebani sendi lutut

     

Tanda dan gejala yang di dapat paling dominan adalah adanya nyeri yang dapat berimbas pada kegiatan sehari-hari penderita, permasalahan psikologis serta gangguan kualitas hidup pada penderita, selain itu berikut gejala yang dapat dialami oleh penderita radang sendi lutut:


- Sendi pada lutut dan sekitarnya terasa kaku sehingga sulit untuk menekuk atau meluruskan lutut

- Rasa nyeri yang timbul di pagi hari atau setelah tidur ataupun duduk

- Setiap melakukan aktivitas berat nyeri lutut kambuh

- Terdengar bunyi krek (krepitus) setiap Anda melakukan gerakan tertentu

- Nyeri yang meningkat saat cuaca tertentu, seperti cuaca dingin

 

Ada banyak penyebab radang sendi lutut pada lansia, kondisi yang paling  ringan dapat diobati dengan menggunakan obat anti-inflamasi, istirahat, kompres es, dan modifikasi aktivitas. Jenis modifikasi aktivitas yang dapat dilakukan yaitu strengthening exercise yang berarti latihan penguatan, serta aerobic exercise seperti bersepeda dan berenang. Tujuan modifikasi aktivitas ini adalah untuk memperbaiki fungsi sendi, meningkatkan lingkup gerak sendi, meningkatkan kekuatan otot, proteksi sendi dari kerusakan dengan mengurangi stres pada sendi dan meningkatkan kebugaran jasmani serta meningkatkan kualitas hidup lansia.

 

Jika gejala tidak sembuh lebih dari 2 minggu disarankan berkunjung ke dokter spesialis tulang (Orthopaedi). Nyeri lutut yang lama dan meningkat pada lansia, paling mungkin berhubungan dengan radang sendi sudah parah, sehingga obat-obatan, modifikasi aktivitas, olahraga dan menurunkan berat badan tidak mampu menyelesaikan masalah. Hasil operasi penggantian sendi lutut (Total Knee Replacement) mempunyai keberhasilan yang tinggi disertai dengan tingkat kepuasan pada pasien tertentu.