Telinga merupakan salah satu indera yang sangat
penting bagi manusia. Pendengaran yang sehat berawal dari telinga sehat.
Pendengaran yang sehat akan meningkatkan kualitas hidup dan produktifitas untuk
mencapai kebahagiaan. Oleh sebab itu kita perlu menjaga kesehatan telinga dan
pendengaran dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menghindari
pendengaran dari kebisingan, serta melakukan pemeriksaan/deteksi dini adanya
gangguan pendengaran.
Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kepedulian
akan pentingnya kesehatan telinga, maka setiap tanggal 3 Maret diperingati
sebagai World Hearing Day atau Hari Pendengaran Sedunia. Dengan adanya
peringatan ini diharapkan kita akan semakin peduli dalam melaksanakan upaya
pencegahan terhadap terjadinya gangguan pendengaran dan ketulian.
Menurut dr. Endang Fittrih M, Sp.THTBKL selaku Dokter
Penangung Jawab Poli THTBKL di UOBK RSUD Syamrabu Bangkalan,
penyakit masalah telinga yang paling banyak di jumpai di RS Syamrabu adalah
Otitis Media (Congek/ Corok). Otitis Media adalah infeksi
atau peradangan yang terjadi pada telinga bagian tengah yang ditandai dengan
keluarnya cairan/nanah dari telinga dan adanya gangguan pendengaran. Otitis Media sering
diawali dari peradangan/infeksi di hidung dan tenggorok (flu/ISPA) baik karena
virus ataupun bakteri, bisa juga karena adanya riwayat alergi (rinitis alergi).
Peradanga/infeksi ini menyebabkan udim di area tuba Eustachius (saluran yang
menghubungkan hidung dengan telinga bagian tengah (kavum timpani) sehingga
mengganggu fungsi ventilasi dan drainage. Jika hal ini dibiarkan maka akan
memicu terbentuknya cairan di telinga bagian tengah yang bila cairan ini makin
banyak bisa menimbulkan gendang telinga pecah/lubang yang di tandai dengan
keluarnya cairan dari telinga.
Lalu tahukah anda bagaimana cara menjaga kesehatan telinga dan pendengaran? dr. Endang memberikan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan telinga, antara lain :
1. Hentikan kebiasaan mengorek telinga.
Kebiasaan menggunakan cotton bud, penjepit kertas, atau bahkan jepit rambut untuk membersihkan kotoran telinga bukanlah hal yang dianjurkan. Karena kebiasaan ini justru bisa melukai telinga dan membuat kotoran telinga masuk lebih dalam. Sebenarnya, telinga punya cara alami untuk membersihkan kotorannya sendiri. Namun, jika kotoran telinga menumpuk dan membuat telinga terasa tidak nyaman atau pendengaran Anda jadi terganggu, sebaiknya kunjungi dokter THT untuk melakukan pemeriksaan dan pembersihan telinga dengan cara yang aman.
2. Jauhkan telinga dari suara yang terlalu keras.
Hindari telinga dari suara yang keras dalam jangka waktu lama dan juga pemakaian headset dengan volume yang keras karena bisa merusak pendengaran. Jika Anda bekerja di lingkungan yang bising, seperti di pabrik atau konstruksi bangunan, Anda dianjurkan untuk menggunakan earplug atau sumbatan telinga agar terhindar dari gangguan pendengaran.
3. Jaga telinga agar tetap kering.
Kondisi telinga yang sering basah atau terlalu lembab memungkinkan bakteri dan jamur berkembang biak di dalam telinga. Hal ini akan memicu iritasi dan infeksi pada telinga.
4. Lakukan pemeriksaan telinga secara rutin.
Pemeriksaan telinga ke dokter THT secara
rutin juga penting dilakukan untuk menjaga kesehatan telinga dan mendeteksi
bila ada gangguan pada telinga. Melalui pemeriksaan secara rutin ke dokter,
tanda atau gejala penyakit telinga dapat terdeteksi sejak dini dan tindakan
penanganan bisa segera dilakukan.
Lebih
lanjut, dr. Endang juga menyarankan jika terdapat keluhan pada telinga,
seperti nyeri telinga, keluar cairan atau darah dari telinga, atau pendengaran
mendadak terganggu, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter THT
agar dapat segera diberikan pengobatan.(Riy)